Jelang ASIAN GAMES Sumsel Gencar Mempromosikan 60 Objek Wisata Sumsel Salah Satunya Danau Gegas Sukakarya

Sumatera Selatan (Sumsel) terus gencar mempromosikan pariwisata di wilayahnya. Bahkan, dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Sumsel 2017 di Palembang, Selasa (4/4) lalu, sedikitnya 60 objek wisata menjadi sajian utama.

Musrebang RKPD itu dibuka langsung Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya dan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin. Sebelum dimulai rapat, Alex melihat puluhan foto destinasi wisata yang dapat dikunjungi para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa destinasi wisata yang dipamerkan di antaranya Kabupaten OKU Timur yang menyajikan rumah adat Nua Tuha Puting Marga dan Irigasi Upper Komering Perjaya.

Kota Lubuk Linggau menunjukan Bukit Sulap, yang terlihat berbeda jika dilihat dari sudut pandang berbeda. Ada pula Air Terjun Temam yang berlokasi 11 km dari pusat kota. Kabupaten Ogan Ilir menampilkan Kampung Tenun Muara Penimbung di Desa Muara Penimbung, yang berjarak kurang lebih 37 KM dari Kota Palembang. Ada Taman Teluk Seruo di Tanjung Senai, yang hanya berjarak 40 menit dari Kota Palembang dengan perjalanan darat.

Kabupaten Musi Rawas menampilkan Air Terjun Satan di Desa Beliti Baru, yang terkenal dengan panorama indah dan asri. Danau Gegas di Desa Sugih Waras mempunyai pemandangan sekitar danau yang natural dan asri. Kota Prabumulih mengetengahkan Agrowisata di Desa Karya Mulya, yang di dalamnya terdapat pure di pusat wisata. Sekaligus, rencana pembagian zone kawasan wisata Lematang Putus yang potensial untuk dijadikan suatu kawasan wisata terpadu. Kota Pagar Alam menyajikan Jembatan Liku Lime Lematang di Dusun Sukajadi dengan panjang jembatan 460 meter, mempunyai jarak tempuh dari Kota Palembang kurang lebih 7 jam perjalanan darat.

Ada pula Chugup (Air Terjun) Pintu Langit di Kelurahan Burung Dinang yang mempunyai ketinggian 1.020 MDPL. Kabupaten OKU Selatan memperlihatkan pesona Ranau Rafting di Sungai Selabung, Desa Rantau Nipis-Desa Tanjung Harapan. Kabupaten empat Lawang menyuguhkan Air Terjun Tujuh Panggung di Desa Tanjung Alam. Air Terjun Batu Betiang di Desa Ulak Dabuk. Sementara itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan du ku ngan penuh dalam me ning kat kan kunjungan wisatawan ke Bumi Sriwijaya.

Sejum lah proposal dari Dinas Ke bu dayaan dan Pariwisata (Dis bud par) Sumsel langsung disetujui Menpar. ”Untuk men datangkan 1 juta wi satawan itu butuh sekitar USD 1,2 miliar atau Rp 15 triliun. Mudah bagi Sumsel untuk merea lisasikan kunjungan wisa ta wan jika ada nilai tersebut,” ujar Arief. Tak hanya pemasaran mancanegara, kata Menpar, ada pemasaran nusantara, promosi jalur Ceng Ho, ada dukungan untuk promosi olahraga dan even.

”Khusus bidang olahraga dan even, Sumsel dijadikan model sport tourism nasional. Karena itu, kami akan adakan Road to Asian Games 2018 di Sumsel,” katanya. 1.000 Unit Homestay Dari sisi penginapan, rupanya Sumsel juga belum puas dengan adanya hotel-hotel baru yang berdiri di Palembang dan beberapa di kabupaten atau kota lainnya. ”Ada keinginan untuk menambah homestay, diminta 10 unit, tapi akan kita kasih 1.000 unit homestay,” tandas Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Menariknya, homestay tersebut bisa dimiliki masyarakat umum karena akan dijual. Seperti konsep kondotel atau kondominium hotel, unitnya milik umum tapi bisa disewakan kepada turis yang akan melakukan kunjungan wi sata ke Palembang daerah lainnya. Perlu ada trik agar bisa mendapatkan unit homestay tersebut, akan dikerjasamakan dengan kemen terian lain. ”Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi muljono) ada program 1 juta unit rumah, dan ini bisa diambil dari sana. Rumah tersebut bisa dijadikan homestay,” jelas dia.

Nah agar lebih menarik, saran Arif, konsep pembangunan homestay gunakan arsitektur nusantara, buat khasnya Sumsel, sehingga turis yang menginap di homestay tahu kalau dirinya sedang berada di Sumsel. Tak lupa, pengembangan pariwisata, harus menjaga kebersihan kota. ”Ada pengajuan tambahan toilet dari Disbudpar Sumsel di tempat wisata, skemanya kerja sama dengan bupati dan wali kota,” keluhnya.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin juga memberikan dukungan penuh dalam pengembangan tujuan wisata ke Sumsel. ”Palembang sebagai ibu kota provinsi harus memberikan fasilitas kenyamanan bagi warga dan wisatawan yang berkunjung, utamanya di area publik, tempat wisata. Di Jakabaring (Sport City) ada 25 toilet percontohan. Kalau mau jadi pemain dunia harus mau punya standar internasional,” tandasnya. Sementara itu, untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel, salah satunya menyiapkan sebuah paket wisata di Tepian Sungai Musi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan suatu kawasan yang terbentang mulai dari 1 Ulu, 7 Ulu, 10 Ulu, 13 Ulu dan 26 Ilir. “Dengan cara pengembangan destinasi ke destinasi akan semakin menarik wisatawan datang ke Sumsel,” ujarnya. Kabid Pariwisata Disbudpar Sumsel Zainal Arifin menjelaskan, wisatawan akan dapat lebih mengenal dan menikmati wisata di Palembang dengan program tersebut baik untuk urusan bisnis, dinas maupun olahraga.

”Ada banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi kawasan atau bangunan yang menjadi heritage. Karena, untuk mengunjungi lokasi-lokasi tersebut tidak akan cukup hanya dalam waktu satu hari. Selama ini kan, wisatawan datang yang berkunjung ke Pulau Kemarau itu menyewa ketek dan langsung pulang,” ungkapnya. Dengan menggunakan kapal, para wisatawan akan diajak berkeliling mengarungi keindahan tepian Sungai Musi.