Alhamdulillah Akhirnya Harga Karet Dunia Tembus 2 US Dollar, Petani Karet Kembali Bergairah

PALEMBANG,,-- Harga karet alam dipasaran global pada awal tahun 2017 menunjukkan tren positif, dan akan membuat gairah para petani karet yang ada di Sumsel.

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel berharap, harga karet bisa selalu stabil, sehingga ekonomi Sumsel juga ikut bergerak.

Gapkindo Sumsel sendiri mencatat, per 4 Januari 2017, harga jual karet di pasar dunia mencapai 2,009 US dollar per kilogram (Kg).

Harga ini naik sekitar 0,07 US dollar pada penutupan diakhir tahun 2016 yang berada diangka 1,93 US dollar per kg, atau Rp 25.765 kurang ongkos produsi Rp2.500 = Rp 23.200 untuk harga 100  persen kering di pabrik.

"Tren harga karet alam di pasaran dunia sedang naik, dimana per Desember mencapai 1,93 dollar AS, sekarang sudah tembus diangka 2 dollar. Angka tersebut merupakan suatu harga yang sungguh menggiurkan bagi dunia usaha perkaretan," kata ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy, Rabu (4/1/2017).

Diterangkan Alex adanya kenaikan harga karet dunia pada awal tahun 2017 ini, dirinya belum mengetahui secara pasti faktornya.

Namun, dengan masih tren positif, ia berharap kedepan harga karet bisa terus menguat lagi. 

Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy 2016

Ketua Gapkindo Sumsel Alex K Eddy

"Tidak ada faktor yang dominan (dongkrak harga karet dunia). Menurut saya, ini masih permainan broker di bursa karet saja," ujar Alex menganalisisnya.

Sementara kenaikan pada Desember 2016 lalu, Alex menyatakan kenaikan harga, cenderung disebabkan kekuatiran buyer, karena di Thailand Selatan daerah sentra karet mengalami banjir, dan juga pabrik ban membeli untuk stok mereka.

"Kita tidak tahu awal tahun ini, apakah masih ada kekhawatiran pasar tentang kekurangan pasok di pasar. Sulit diprediksi, tapi harga ideal seharusnya 2.5 dollar AS per kg," terangnya.

Alex mengungkapkan dengan harga jual karet yang memadai, tentu bagus bagi petani mempunyai daya beli dipasar, yang secara otomatis menggerakan ekonomi Sumsel.

Sesuai yang ia ketahui, pada tahun 2016 ini produksi karet Sumsel berkisar 1 juta ton. 

"Kalau saja tren positif harga membaik, minimal mencapai 2,5 US dollar, saya yakin tahun 2017 produksi akan menjadi mencapai 1,2-1,3 juta ton," pungkasnya.